ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) berupaya untuk selalu tanggap dan gerak cepat dalam menanggulangi setiap potensi kebencanaan yang terjadi di daerah yang berjuluk Negeri Seribu Kubah ini.
Terdapat sejumlah kerawanan bencana di Rohil setiap tahunnya. Di antaranya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kebakaran permukiman masyarakat, banjir dan sebagainya.
Bentuk sikap tanggap tersebut dapat terlihat dari upaya yang telah dilakukan jika terjadi hal yang merupakan bencana alam maupun bencana nonalam dan bencana sosial seperti yang termaktub dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (PB).
Salah satu bencana alam yang menyita perhatian beberapa waktu lalu berupa banjir yang melanda sejumlah wilayah kecamatan di Rohil terutama di Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko.
Kejadian banjir yang melanda tidak terlepas dari tingginya intensitas hujan, dipengaruhi juga oleh faktor buruknya saluran parit, drainase atau daerah aliran sungai karena pendangkalan dan menumpuknya sampah.
Respon terhadap persoalan itu, Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP MSi segera menetapkan status siaga darurat banjir 2023. Hal itu disusul dengan pembentukan satgas yang terdiri dari berbagai unsur.
Bupati menyebutkan, ditetapkannya status siaga darurat itu sebagai langkah mengantisipasi dampak lebih besar dari banjir yang diperkirakan puncaknya pada Desember nanti. “Sehingga diperlukan langkah bersama untuk mengatasi dampak yang terjadi,” katanya.
Langkah yang dilakukan pemkab Rohil tersebut terbukti menunjukkan hasil positif, di mana dampak banjir kini sudah dapat ditanggulangi yang ditandai dengan menyusutnya ketinggian genangan air serta lancarnya air di saluran parit, dan sungai yang ada.(**)
NARASI: ZULFADLI
NARASI: Diskominfotiks Rohil